Ads 468x60px

Pages

Subscribe:

Labels

Kamis, 18 Maret 2021

Sawi Putih, Hujan dan Cerita Soal Pompa Air

 Kamis, 18 Maret 2021

Hari ini isteri masak sayur sawi putih. Dia dapat resep dari tantenya. Masakan ini rasanya lumayan enak. Apalagi dicampur sama rebon. Rasa asinnya itu jadi lebih gurih.

Udara dari pagi hingga siang terasa panas. Tapi sorenya malah hujan deras. Saya kira musim hujan sudah selesai, ternyata masih ada sisa. Padahal cap go meh sudah lama lewat. Memang cuaca kali ini susah diprediksi. Beda waktu saya masih kecil. Zaman sekarang musim kemarau kadang ada hujan; begitupun sebaliknya.

Waktu hujan ada drama sedikit. Halaman samping rumah sejak di keramik jadi langganan buat genangan air. Penyebabnya memang resapan air kurang baik. Jadi sama tukang yang dulu pasang keramik, dibuatlah saluran ke luar dengan cara membobol tembok seukuran tiga ibu jari buat jalan air.

Nah, gara gara dibuat lubang jalan air, tikus dari luar bisa masuk. Makanya ditutuplah lubang tersebut dengan kawat. Persoalanya kita selalu terlambat buat membuka kawat penutup lubang. Makanya waktu ngebuka penutup lubang selalu kena tampiasan air hujan meski sudah pakai payung. 

Kali ini gilirian isteri yang membuka kawat penutup lubang. Biasanya saya yang membuka, tapi karena lagi mandi, isteri saya inisiatif untuk membuka penutup lubang tadi. Karena hujan begitu deras tentu saja badannya basah kena tampiasan air hujan. Sontak saja dia kesal. Karena memang kondisi dia baru selesai mandi. Cerita isteri saya kesal, lebih baik saya tutup sampai sini. Kalian cukup tahu kalau isteri saya kesal. Jadi tidak perlu digambarkan kelanjutannya. Lebih baik saya ceritakan kenapa akhirnya halaman yang dulunya buat taman itu dipasang keramik. Ceritanya begini:

Tahun lalu, Isteri memutuskan untuk bawa dua kucingnya ke rumah. Dulu kucing kucing itu tinggal di rumah orang tuannya. Karena tidak ada tempat lagi di rumah, maka terpaksa dipakailah tempat yang dulunya taman dijadikan buat tempat kucing. Di tempat kucing itu juga ada tempat buat pompa air. Karena lokasinya di taman, pernah pompa saya terendam banjir. Dan penyebab terendamnya itu karena penutupnya masih ada celah air untuk masuk. Pompa air hanya ditutup cetakan semen yang tiap sisinya masih ada celah bagi air  untuk masuk. 

Makanya waktu taman itu dipasang keramik. Saya dan isteri memutuskan untuk mengganti penutup pompa tadi. Kami ganti penutupnya dengan besi warna hitam persegi empat yang biasa terlihat di atas gorong gorong. Itu pun si tukang besinya buatnya masih ada celah. Makanya buat nutup celah itu kita pasang solasi hitam dan sampai saat ini lumayan berhasil menutup jalan air masuk ke mesin pompa air.

0 komentar:

Posting Komentar