Ads 468x60px

Pages

Subscribe:

Labels

Kamis, 13 Juni 2013

Laporan Analisis Renstra


BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang Masalah
Perencanaan pendidikan adalah suatu komponen yang penting bagi pengembangan mutu sekolah. Tanpa perencanaan yang matang keberhasilan untuk memajukan pendidikan hanyalah sebuah cita-cita belaka. yang lebih dalam sebuah perencanaan adalah yang menyangkut perencanaan strategis, ketika perencanaan strategis sudash ditetapkan maka pelaksanaanya akan memungkingkan perbaikan mutu sekolah.

Perencanaan strategis dapat dipahami sebagai upaya yang didisiplinkan untuk membuat keputusan dan tindakan penting yang membentuk dan memandu bagaimana menjadi organisasi, apa yang dikerjakan organisasi, dan mengapa melakukan apa yang dikerjakannya itu. Yang terbaik, perencanaan strategis mensyaratkan pengumpulan informasi secara luas, eksplorasi alternative, dan menekankan implikasi masa depan keputusan sekarang.

Perencanaan strategis dapat menfasilitasi komunikasi dan partisipasi, mengakomodasi kepentingan dan nilai yang berbeda, dan membantu pembuatan keputusan secara tertib maupun keberhasilan implementasi keputusan. Arti penting penting perencanaan strategis berasal dari kemampuannya membantu organisasi maupun komunitas public dan nirlaba secara efektif merespon lingkungan yang telah berubah secara dramatis dan kini di depanya.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, berbagai masalah yang timbul di sekolah  yang menyangkut perencanaan pendidikan yaitu berkaitan dengan proses implementasi perencanaan yang telah ditetapkan, baik itu jangka pendek, menengah atau jangka panjang. Masalah-masalah tersebut dapat di identifikasi sebagai berikut :
1)      Kurang efisien dan efektifnya implementasi dari program-program yang telah direncanakan
2)      Kurangnya pengawasan kepala sekolah terhadap aplikasi perencaan pendidikan
3)      Kurangnya analisis lingkungan ekternal dan internal terhadap sekolah

C. Perumusan dan Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah tersebut di atas, maka dapat dirumuskan masalahnya bahwa perencanaan strategis yang dilakukan sekolah adalah merupakan sesuatu yang paling fundamental dalam memajukan sekolah, yang mana proses perencaan harus dilaksanakan dan di awasi agar tujuan pendidikan tercapai sesuai yang diharapkan.  

Sehubungan dengan luasnya permasalahan di atas, maka masalahnya dibatasi pada masalah-masalah yang berkaitan dengan perencanaan srategis , yaitu :
1)      Apa saja peran perencanaan strategis dalam mencapai keberhasilan tujuan pendidikan
2)      Apakah analisis lingkungan eksternal dan internal berjalan dengan baik?
3)      Bagaimana cara meningkatkan dan memperbaiki program-program yang telah direncanakan?
 D. Tujuan

Tujuan analisis ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana perencanaan strategis berjalan di SDN Cempaka Putih I. Selain itu juga untuk melihat dan memberikan saran dari hasil temuan dalam perencanaan yang telah disusun agar dapat menemukan inovasi dan kreasi menuju program yang lebih baik yang dapat mencetak siswa unggulan.


    E. Manfaat

Adapun manfaat dari analisis ini adalah untuk menemukan sebuah inovasi baru sebagai bentuk keberhasilan dari perencanaan program pendidikan di SDN Cempaka Putih I.




























BAB II
ANALISIS RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)



A.   DATA SEKOLAH
  1. Profil Sekolah
SDN Cempaka Putih 1, terletak di daerah cempaka putih, kecamatan Ciputat Timur, kabupaten Tengerang Selatan Provinsi Banten. Sekolah ini sebagai unit penyelenggara pendidikan juga memperhatikan perkembangan dan tantangan, antara lain yaitu :
a.      Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
b.      Globalisasi yang sangat cepat arus perubahan dan mobilitasnya.
c.      Era informasi yang bebas terus bertambah maju.
d.     Pengaruh globalisasi terhadap perubahan perilaku dan moral manusia.
e.      Berubahnya kesadaran masyarakat terhadap pendidikan.
f.       Era perdagangan bebas.
Dengan hal-hal tersebut, SDN Cempaka Putih 1 merespon dengan visi yang telah dirumuskan oleh sekolah ini yaitu “Capaian lulusan berkuallitas, berahlak mulia, serta siap mengembangkan Ilmu Pendidikan Alam (IPA) berlandaskan IMTAQ dan IPTEK”. Sekolah ini memilih visi ini untuk tujuan sekolah jangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek. Visi ini menggambarkan warga sekolah ini untuk selalu termotivasi mewujudkannya setiap saat dan berkelanjutan dalam mencapai tujuan sekolah.
Visi tersebut mencerminkan profil dan cita-cita sekolah yang :
a.      Sesuai dengan norma dan harapan masyarakat.
b.      Ingin menciptakan lingkungan bersih.
c.      Ingin mencerdaskan bangsa.
d.     Ingin adanya perubahan yang lebih baik dari sebelumnya.
e.      Ingin menyemangati seluruh warga sekolah untuk bertindak lebih arif dan bijaksana.
f.       Ingin mencapai keunggulan bidang IPTEK dan IMTAQ.
g.      Menyiapkan tenaga pendidik yang professional dan berdedikasi tinggi.
Untuk mencapai visi tersebut, perlu kiranya dilakukan misi berupa kegiatan jangka panjang dengan arah yang jelas. Adapun misi-misinya adalah sebagai berikut :
a.      Menumbuhkan disiplin berdasarkan komitmen bersama.
b.      Membimbing menciptakan dan memelihara kebersihan lingkungan.
c.      Meningkatkan profesionalisme tenaga kependidikan melalui pelatihan/ workshop/ studi banding.
d.     Menyiapkan kelulusan yang mampu mengimbangi perkembangan dunia dalam IMTAQ dan IPTEK.
e.      Mengoptimalkan penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar.
f.       Mengembangkan potensi, minat dan bakat peserta didik agar memiliki daya saing yang tinggi, produktif, disiplin, dan manidiri.
g.      Memfasilitasi peserta didik untuk belajar aktif, kreatif, inovatif, sesuai perkembangan.
h.     Membangun citra sekolah sebagai mitra terpercaya masyarakat.
i.       Membenahi manajemen/ administrasi sekolah.
j.        Memberdayakan komite sekolah dalam meningkatkan peran serta orang tua murid/ masyarakat dan instansi terkait dalam penyelenggaraan pendidikan berdasarkan prinsip otonomi daerah.
k.      Mempersiapkan peserta didik agar mampu mengmbangkan diri sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan.
Misi merupakan kegiatan jangka panjang yang masih perlu diuraikan menjadi beberapa kegiatan yang memiliki tujuan lebih detail dan jelas. Berikut ini penjabaran tujuan yang diuraikan dari visi dan misi di atas.

  1. Kurikulum
SD Negeri 1 Cempaka putih telah menerapkan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) yang telah terakreditasi setiap lima tahun sekali. Sekolah ini memiliki tim pengembang kurikulum meliputi: kepala sekolah, wakil kepala sekolah, dan dibantu beberapa guru mata pelajaran.

  1. Sarana dan Prasarana
A.    Satuan Pendidikan
1.      Di SDN cempaka Putih 1 memiliki 2 rombongan belajar, dimana masing-masing tingkatan kelas memiliki 2 rombangan belajar yaitu kelas A dan kelas B. masing-masing kegiatan pembelajaran dilaksanakan di pagi hari mulai jam 07.00 sampai dengan jam 12.00 wib.
2.      Lahan
Status hak tanah dimiliki oleh kepala desa setempat.
3.      Bangunan Gedung
Pada SDN Cempaka Putih 1 dilakukannya pemeliharaan secara berkala meliputi dari kebersihan, kenyamanan, keamanan, keselamatan, dan kesehatan.
4.      Ruang Kelas
Untuk jumlah ruang kelas keseluruhan pada SDN Cempaka Putih 1 berjumlah 12 kelas, masing-masing setiap kelas dari kelas 1 sampai kelas 6 hanya memiliki 2 kelas, yaitu kelas A dan kelas B.
Sarana dan prasarana di dalam kelas sangat memadai dan masih layak untuk di pergunakan meliputi kursi dan meja peserta didik, kursi dan meja guru, lemari dan papan panjang, Media pendidikan berupa papan tulis, kapur dan perlengakapan lain seperti jam dinding, sapu tangan, air untuk cuci tangan. Taplak meja, soket listrik.
5.      Ruang Perpustakaan
Ruang perpustakaan SDN Cempaka Putih 1 terpisah dengan gedung-gedung yang lain. Letaknya tepat di depan gerbang masuk SDN Cempaka Putih 1.
6.      Laboratorium
SDN Cempaka Putih 1 tidak memiliki laboratorium praktek. Semua kegiatan yang berkaitan dengan praktikum mata pelajaran semuanya dilakukan di dalam kelas. Adapun alat-alat peraga disediakan di sekolah tersebut yang meliputi globe, kerangka tulang manusia.
7.      Ruang Lainnya
Di SDN Cempaka Putih 1 memiliki beberapa ruangan penting, di antaranya memiliki ruang kepala sekolah, memiliki mushola, kamar mandi, lapangan futsal/ volli, gudang penyimpanan barang, ruang UKS, adapun ruang tata usaha, ruang guru dan ruang konseling di satukan menjadi satu tempat.
8.      Kebersihan dan keindahan
SDN Cempaka Putih 1 memiliki tata letak yang indah untuk di pandang, kebersihan dan kenyaman sekolah sangat di perhatikan untuk kepuasan peserta didik.

  1. Tenaga Pendidik dan Kependidikan
a.      Pendidikan
SD Negeri Cempaka Putih 1 memiliki 18 orang staf guru. Dari 18 orang tersebut, 10 (sepuluh) orang merupakan lulusan Sarjana (S-1), 5 (lima) orang lulusan D2, dan 3 (tiga) orang lulusan SMA/Sederajat.
Pendidik berlatar belakang pendidikan tinggi dengan program pendidikan sesuai dengan mata pelajaran yang diampu.
Di SD Negeri Cempaka Putih 1 tidak semua staf guru sudah memiliki bersertifikat profesi guru (SP), jika diprosentasekan hanya sekitar 25% staf guru yang telah bersertifikat.
b.      Tenaga Kependidikan
SD Negeri Cempaka Putih 1 memiliki tenaga administrasi berjumlah 1 (satu) yang bertugas membantu seluruh kegiatan administrasi disekolah. SD Negeri Cempaka Putih 1 memiliki tenaga keperpustakaan.
SD Negeri Cempaka Putih 1 tidak  memiliki laboran, karena segala kegiatan yang berkaitan dengan  fungsi-fungsi praktek dalam setiap pembelajaran dilakukan oleh guru kelas/guru mata pelajaran yang bersangkutan.




  1. Proses Pembelajaran
a.      Perencanaan Proses Pembelajaran
SD Negeri Cempaka Putih 1 memiliki komponen RPP yang terdiri dari identitas mata pelajaran, standar kompetensi (SK), kompetensi dasar (KD), indikator, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar, sumber belajar.
Dalam pelaksanaannya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dikembangkan dari silabus oleh setiap guru. Sehingga guru dituntut kreatifitasnya dalam mengembangkan RPP tersebut. Disamping itu, guru juga mengembangkan bahan ajar dalam bentuk cetakan (modul, hand out, LKS, dll).
b.      Pelaksanaan Proses Pembelajaran
SD Negeri Cempaka Putih 1 memfasilitasi ketersediaan buku teks mata pelajaran dengan rasio satu buku per peserta didik.
Proses pembelajaran menggunakan rasio jumlah guru dan siswa yang baik. Proses pembelajaran seorang guru melalui langkah-langkah pembelajaran (pembukaan, inti, penutup).
c.       Pengawasan Proses Pembelajaran
Kepala Sekolah dan Pengawas melakukan pemantauan proses pembelajaran pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran dengan cara diskusi kelompok terfokus, pengamatan, pencatatan, perekaman, wawancara, dan dokumentasi.
Kepala Sekolah dan Pengawas melakukan supervisi proses pembelajaran pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran dengan cara pemberian contoh, diskusi, pelatihan, dan konsultasi.
Sekolah melaksanakan evaluasi pembelajaran dengan cara membandingkan proses pembelajaran yang dilaksanakan guru dengan standart proses, dan mengidentifikasi kinerja guru dalam proses pembelajaran sesuai dengan kompetensi guru.


B.    ANALISIS RENCANA STRATEGIS
1.      Analisis Lingkungan Internal
a.      Kekuatan
1.      Bangunan milik sendiri (tidak dalam sengketa).
2.      Pembebanan biaya pendidikan yang rasional terhadap siswa.
3.      Lahan sekolah luas.
b.      Kelemahan
1.      Letak sekolah kurang strategis (jauh dari jalan raya).
2.      Tenaga pengajar kurang memenuhi persyaratan.

2.      Analisis Lingkungan Eksternal
a.      Peluang
1.   Kemapanan fasilitas yang dimiliki sekolah, sangat mungkin terpilihnya siswa yang berbakat.
2.   Antusiasme masyarakat terhadap sekolah sangat tinggi.
b.      Tantangan
1.      Hadirnya sekolah pesaing.
2.      Kurang menjalin kerjasama dengan pihak luar.

C.    PENDEKATAN RENCANA STRATEGIS
1.      Metode Kualitatif
Pendekatan kualitatif matriks SWOT sebagaimana dikembangkan oleh Kearns menampilkan delapan kotak, yaitu dua paling atas adalah kotak faktor eksternal (Peluang dan Tantangan) sedangkan dua kotak sebelah kiri  adalah faktor internal (Kekuatan dan Kelamahan). Empat kotak lainnya merupakan kotak isu-isu strategis yang timbul sebagai hasil titik pertemua antara faktor-faktor internal dan eksternal.





Jika di gambarkan melalui table sebagai berikut:
Eksternal dan Internal
Opportunity
Treaths
Strength
Comparative
Advantage
Mobilization
Weakness
Divestment /
Investment
Damage Control
Keterangan :
a.      Comparative Advantage; pertemuan dua elemen kekuatan dan peluang sehingga memberikan kemungkinan bagi suatu organisasi untuk bisa berkembang lebih cepat. 
b.      Mobilization; interaksi antara ancaman dan kekuatan. Di sini harus dilakukan upaya mobilisasi sumber daya yang  merupakan kekuatan organisasi untuk memperlunak ancaman dari luar tersebut, bahkan kemudian merubah ancaman itu menjadi sebuah peluang.
c.      Divestment/ Investment; interaksi antara kelemahan organisasi dan peluang dari luar. Situasi seperti ini memberikan suatu pilihan pada situasi yang kabur. Peluang yang tersedia sangat meyakinkan namun tidak dapat dimanfaatkan karena kekuatan yang ada tidak cukup untuk menggarapnya. Pilihan keputusan yang diambil adalah (melepas peluang yang ada untuk dimanfaatkan organisasi lain) atau memaksakan menggarap peluang itu (investasi).
d.     Damage Control; kondisi yang paling lemah dari semua sel karena merupakan pertemuan antara kelemahan organisasi dengan ancaman dari luar, dan karenanya keputusan yang salah akan membawa bencana yang besar bagi organisasi. Strategi yang harus diambil adalah Damage Control (mengendalikan kerugian) sehingga tidak menjadi lebih parah dari yang diperkirakan.




ANALISIS KUALITATIF
Eksternal
dan Internal
Opportunity:
a.       Kemapanan fasilitas yang dimiliki sekolah, sangat mungkin terpilihnya siswa yang berbakat.
b.      Antusiasme masyarakat terhadap sekolah sangat tinggi.
Threats:
a.       Hadirnya sekolah pesaing.
b.      Kurang menjalin kerjasama dengan pihak luar.
Strength:
a.       Bangunan milik sendiri (tidak dalam sengketa).
b.      Pembebanan biaya pendidikan yang rasional terhadap siswa.
c.       Lahan sekolah luas.

Upaya pengembangan yang dilakukan:
a.        Menggiatkan kembali kinerja stake holder sekolah demi menciptakan tujuan pembelajaran yang berkualitas.

Upaya yang dilakukan:
a.       Menciptakan suasana persaingan yang sehat, tanpa harus menjatuhkan pesaing kita.

Weakness:
b.      Letak sekolah kurang strategis (jauh dari jalan raya).
c.       Tenaga pengajar kurang memenuhi persyaratan.
Upaya yang dilakukan:
a.       Kepala sekolah mencanangkan beberapa pelatihan-pelatihan guna meningkatkan keahlian guru-guru dalam pengembangan kualitas pembelajaran siswa.
b.      Kepala sekolah dan wali murid bersama-sama mengembangkan kegiatan-kegiatan swadaya usaha.
Upaya yang dilakukan:
a.       Kepala sekolah harus mampu (mengendalikan kerugian) sehingga tidak menjadi lebih parah dari yang diperkirakan.



2.      Metode Kuantitatif
Data SWOT kualitatif di atas dapat dikembangkan secara kuantitatif melalui perhitungan Analisis SWOT yang dikembangkan oleh Pearce dan Robinson (1998) agar diketahui secara pasti posisi organisasi yang sesungguhnya.
Perhitungan yang dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:
a.      Masing-masing point faktor dilakukan secara saling bebas (penilaian terhadap sebuah point faktor tidak boleh dipengaruhi atau mempengeruhi penilaian terhadap point faktor lainnya. Pilihan rentang besaran skor sangat menentukan akurasi penilaian namun yang lazim digunakan adalah dari 1 sampai 10, dengan asumsi nilai 1 berarti skor yang paling rendah dan 10 berarti skor yang peling tinggi. 
b.      Masing-masing point faktor dilaksanakan secara saling ketergantungan. Artinya, penilaian terhadap satu point faktor adalah dengan membandingkan tingkat kepentingannya dengan point faktor lainnya. Sehingga formulasi perhitungannya adalah nilai yang telah didapat banyaknya point factor (total) dikali  nilai rentang/bobot.
c.      Melakukan pengurangan antara jumlah total faktor S dengan W (d) dan faktor O dengan T (e); Perolehan angka (d = x) selanjutnya menjadi nilai atau titik pada  sumbu X, sementara perolehan angka (e = y) selanjutnya menjadi nilai atau titik pada sumbu Y.
d.     Mencari posisi organisasi yang ditunjukkan oleh titik (x,y) pada kuadran SWOT.

Tabel Penilaian. Metode Kualitatif
No
STRENGTH
SKOR
BOBOT
TOTAL
1



Rentang nilai
Hasil dari perkalian total skor dan  bobot
2
Dst




Total Kekuatan
Total skor (jumlah)
Total skor dikali bobot (rentang)

No
WEAKNESS
SKOR
BOBOT
TOTAL
1



Rentang nilai
Hasil dari perkalian
total dan  bobot
2





Total kelemahan
Total skor (jumlah)
Total skor dikali bobot (rentang)


               total kekuatan  -
Total kelemahan
= S-W=X


No
OPPRTUNITY
SKOR
BOBOT
TOTAL
1



Rentang nilai
Hasil dari perkalian
total skor dan  bobot
2
Dst




Total Peluang (jumlah)
Total skor
Total skor dikali bobot (rentang)

No
TREATHS
SKOR
BOBOT
TOTAL
1




Rentang nilai
Hasil dari perkalian
total skor dan  bobot
2





Total Tantangan (jumlah)
Total skor
Total skor dikali bobot (rentang)


                    total peluang  –
Total Tantangan
= O-T= Y


                                                                   Opportunity

                 Ubah strategi (-,+)                                                            progresif (+,+)            
weakness                                          kuadranIII          kuadran I                                   strength                                                                                                                              .                                                        kuadran IV        kuadran II
                 strategi bertahan (-,-)                                                 disverifikasi Strategi (+,-)

                                                                        threath




Keterangan:
Kuadran I (positif, positif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat dan berpeluang, Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Progresif, artinya organisasi dalam kondisi prima dan mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan secara maksimal.

Kuadran II (positif, negatif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat namun menghadapi tantangan yang besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Diversifikasi Strategi, artinya organisasi dalam kondisi mantap namun menghadapi sejumlah tantangan berat sehingga diperkirakan roda organisasi akan mengalami kesulitan untuk terus berputar bila hanya bertumpu pada strategi sebelumnya. Oleh karenya, organisasi disarankan untuk segera memperbanyak ragam strategi taktisnya.

Kuadran III (negatif, positif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah namun sangat berpeluang. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Ubah Strategi, artinya organisasi disarankan untuk mengubah strategi sebelumnya. Sebab, strategi yang lama dikhawatirkan sulit untuk dapat menangkap peluang yang ada sekaligus memperbaiki kinerja organisasi.

Kuadran IV (negatif, negatif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemahKuadran IV (negatif, negatif) Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah dan menghadapi tantangan besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Strategi Bertahan, artinya kondisi internal organisasi berada pada pilihan dilematis. Oleh karenanya organisasi disarankan untuk meenggunakan strategi bertahan, mengendalikan kinerja internal agar tidak semakin terperosok. Strategi ini dipertahankan sambil terus berupaya membenahi diri.



Analisa Kuantitatif

1.      Aspek Internal (X); X=S-T
No
Strengths (S)
Skor
Bobot
(Rentang Nilai)
Jumlah
1.
Bangunan milik sendiri (tidak dalam sengketa).
7
7-9
Total Skor x Total Bobot;
23 x 2=46
2.
Pembebanan biaya pendidikan yang rasional terhadap siswa.
7
2
3.
Lahan sekolah luas.
9
Jumlah
23
2

No
Weaknesses (W)
Skor
Bobot
(Rentang Nilai)
Jumlah
1.
Letak sekolah kurang strategis (jauh dari jalan raya).
3
3-5
Total Skor x Total Bobot;
8 x 2=16
2.
Tenaga pengajar kurang memenuhi persyaratan.
5
2
Jumlah
8
2

Jadi, penilaian untuk aspek internal adalah:
Aspek Internal = Nilai Jumlah Strengths (S) – Nilai Jumlah Weakness (W)
                           = 46 – 16
                           = 30 (positif)









2.      Aspek Eksternal (Y); Y=O-T
No
Oppertunities (O)
Skor
Bobot
(Rentang Nilai)
Jumlah
1.
Kemapanan fasilitas yang dimiliki sekolah, sangat mungkin terpilihnya siswa yang berbakat.
8
8-6
Total Skor y Total Bobot;
14 x 2 =28
2.
Antusiasme masyarakat terhadap sekolah sangat tinggi.
6
2
Jumlah
14
2

No
Threats (P)
Skor
Bobot
(Rentang Nilai)
Jumlah
1.
Hadirnya sekolah pesaing.
5
4-5
Total Skor y Total Bobot;
9 x 1 =9
2.
Kurang menjalin kerjasama dengan pihak luar.
4
1
Jumlah
9
1

Jadi, penilaian untuk aspek eksternal adalah:
Aspek eksternal = Nilai Jumlah Oppertunities (O) – Nilai Jumlah Threats (T)
                           = 28 – 9
                           = 19 (positif)

Secara keseluruhan penilaian metode kuantitatif dengan menggabungkan aspek kualitatif dan aspek kuantitatif, menghasilkan nilai:
Penilaian metode kuantitatif = (Aspek Internal, Aspek Eksternal)
                                                  = (30,19)




BAB III
KESIMPULAN
Hasil Analisis
1.      Metode Kualitatif
a.      Menggiatkan kembali kinerja stake holder sekolah demi menciptakan tujuan pembelajaran yang berkualitas.
b.      Kepala sekolah mencanangkan beberapa pelatihan-pelatihan guna meningkatkan keahlian guru-guru dalam pengembangan kualitas pembelajaran siswa.
c.      Kepala sekolah dan wali murid bersama-sama mengembangkan kegiatan-kegiatan swadaya usaha.
d.     Menciptakan suasana persaingan yang sehat, tanpa harus menjatuhkan pesaing kita.
e.      Kepala sekolah harus mampu (mengendalikan kerugian) sehingga tidak menjadi lebih parah dari yang diperkirakan.

2.      Metode Kuantitatif
Dengan penilaian yang dihasilkan berupa (30,19), maka analisis kuantitatif sekolah berada pada kuadran I. Jadi dapat disimpulkan bahwa  hasil ini menandakan sebuah organisasi yang kuat dan berpeluang, Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Progresif, artinya organisasi dalam kondisi prima dan mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan secara maksimal.








Lampiran

Foto-foto observasi


 

 

 

 










 

 

 














0 komentar:

Posting Komentar