Ads 468x60px

Pages

Subscribe:

Labels

Rabu, 31 Oktober 2012

ANALISIS KEBIJAKAN

 Seorang tamatan FITK, yang telah mengambil mata kuliah AKPK kembali ke desa nya memenuhi panggilan tugas. Desanya terletak di sebuah Kabupaten di pinggir pantai. Penduduk nya kebanyakan ‘miskin’ dan hidup sebagai nelayan yang sibuk ‘melaut’ dan ‘membudi-dayakan’ ikan tambak. Anak mereka sebagian terbesar ‘tidak dapat melanjutkan’ pendidikan ke perguruan tinggi. Setiap tahun sekitar 200 an  tamatan SMP-MTs ‘menganggur’ atau menjadi ‘buruh’ sebagai tenaga lepas. Bagusnya di desa tersebut terdapat beberapa orang kaya, yang ‘peduli pendidikan’, juga tersedia lahan-lahan kosong yang cukup luas.


Sarjana tersebut, dengan beberapa sarjana lain dan orang-orang kaya diundang oleh pemerintah Kabupaten, diajak ‘berembug’ memikirkan pembangunan sekolah-sekolah untuk mengurangi (menghilangkan ) ‘pengangguran terselubung’  dengan usia sangat produktif.

Jika sarjana tersebut adalah anda, dan ditunjuk sebagai ketua tim, pertanyaannya:
 1. Apa yang anda akan lakukan pada tahapan awal/pertama ?
2. Jelaskan analisis SWOT terhadap kondisi di desa tersebut !
3. Berdasarkan hasil analisis di atas, sebutkan sedikitnya 3 (tiga) alternatif lembaga pendidikan yang harus dibangun di desa tersebut !
4. Dari 3 alternatif tersebut, menurut saudara alternatif mana harus dipilih/diputuskan oleh pemerintah kabupaten, sebagai suatu kebijakan yang pendidikan “sesuai harapan” masyarakat ? Jelaskan !

Jawaban

1. Pada tahap pertama yang akan saya lakukan adalah membuat acara perkumpulan bersama tokoh masyarakat setempat dengan mengundang kepala desa, kepala Diknas, orang-orang kaya, ulama dan kiai dan sesepuh desa. Dalam agenda kedua yang akan kami bahas yaitu identifikasi permasalahan pendidikan di daerah tersebut yang meliputi angka tidak bisa melanjutkan ke pendidikan menengah dan anak-anak usia sekolah yang memiliki kecenderungan untuk langsung bekerja. Sehingga dari analisis permasalahan itu dibutuhkan tentang pendirian lembaga pendidikan menengah. 

Sedangkan pada agenda ketiga saya selaku ketua kelompok akan menjelaskan tentang perencanaan bahwa niat kami untuk membuat lembaga pendidikan mengalami kendala dalam hal pembiayaan, sehingga saya selaku ketua kelompok akan meminta kepada pihak orang-orang kaya yang peduli pendidikan untuk menjadi donatur dalam hal kebutuhan pembangunan gedung. Sedangkan pihak diknas jika terdapat alokasi anggaran saya akan meminta untuk mengalokasikannya pada pembangunan sekolah, namun jika tidak terdapat anggaran maka saya akan meminta pada pihak diknas untuk mengurus segala perizinan dalam pendirian sekolah baru.

2. Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats).
Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut.

 Adapun analisis SWOT dari desa tersebut adalah sbb:

Kekuatan :
- Terdapat pihak yang peduli dengan pendidikan terutama orang-orang kaya
- Banyak lahan kosong yang dimiliki oleh desa tersebut untuk dijadikan sekolah

Weakness (Kelemahan)
- Letak desa yang jauh jauh dari pusat (kota).
- Rata-rata siswa sudah mengenal uang.
- Penduduknya mayoritas kurang mampu
- Banyak siswa yang menjadi pengangguran

Oppurtunity (peluang)
- banyak sumber daya yang belum digali secara maksimal terutama laut.
- Banyak yang masih peduli akan pendidikan daerah tersebut.
- Banyak lulusan perguruan tinggi yang bisa diperbantukan

Threatment (ancaman)
- pihak orang tua berpikiran buat apa sekolah tinggi-tinggi toh pada akhirnya akan jadi nelayan juga
- Banyak anak yang putus sekolah karena sudah enak dengan pekerjaannya

3. Alternatif Pertama : saya akan membuat lembaga pendidikan non formal yang bergerak pada pelatihan bidang pembudidayaan perikanan yang sangat bisa kami optimalkan dengan sumber daya alam yang sangat melimpah. Pelatihan ini akan sangat berguna untuk meningkatkan skill dari masyarakat khususnya siswa-siswa yang putus sekolah.

Alternatif Kedua : saya akan membuat lembaga pendidikan formal yaitu SMA yang belum ada di daerah tersebut. Dengan adanya SMA itu diharapkan mereka akan mendapatkan pengetahuan akademik yang porsinya lebih besar sehingga nanti di daerah tersebut banyak anak yang bisa masuk ke perguruan tinggi unggulan seperti UI dan UGM sehingga banyak siswa miskin di daerah itu yang bisa menduduki jabatan strategis di pemerintahan.

Alternatif  ketiga : saya akan membangun Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan membuka satu program yaitu program perikanan. Pada tahun pertama dibuka satu program karena melihat kondisi siswa yang rata-rata sudah membantu orang tuanya bekerja sehingga program perikanan diharapkan dapat menarik minat para siswa untuk mau kembali belajar.

4. Menurut saya dari ketiga alternatif yang sangat memungkinkan dan harus direalisasikan oleh pemerintah kabupaten adalah pembentukan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan konsentrasi pada bidang perikanan karena dengan adanya pertimbangan sebagai berikut :

Pertama, rata-rata siswa sudah merasakan dunia kerja meski hanya paruh waktu. Dalam teori perkembangan peserta didik, siswa yang pernah mengalami dunia kerja memiliki kecenderungan lebih memilih untuk tetap bekerja karena pemikiran mereka jika saya sekolah saya tidak mendapatkan apa-apa sedangkan kalau bekerja saya bisa dapat uang dan saya bisa memenuhi kebutuhan dan keinginan.

Kedua, orang tua siswa memiliki mindset bahwa buat apa menyekolahkan anak tinggi-tinggi kalau akhirnya hanya menjadi nelayan seperti dirinya. Pemikiran seperti ini lumrah karena mereka melihat bahwa seandainya anaknya melanjutkan sekolah Cuma menguras dan membebani pengeluaran keluarga dan hasil yang didapatkan belum tentu terealisasi.

Dengan pembangunan SMK jurusan perikanan pertimbangan siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi kemungkinan bisa terwujud karena SMK merupakan sekolah yang kurikulumnya 70% praktek dan 25% teori sehingga siswa masih bisa mengaplikasikan ilmunya di lingkungannya.

Selanjutnya pertimbangan orang tua untuk enggan menyekolahkan anaknya bisa sirna karena munculnya SMK jurusan perikanan yang memang tujuan dibentuknya adalah untuk menciptakan ahli di bidang perikanan yang bisa menunjang pekerjaan orang tuanya. 

2 komentar:

aroy el syukriya mengatakan...

trimaksih sdh bagi2 ilmunya y ,,,

charisasfiya mengatakan...

sama2 kang aroy

Posting Komentar