Aula SC, INSTITUT- Para kandidat Capres-Cawapres
BEMU periode 2010-2011 mengakui sistem Student
Goverment (SG) di kampus UIN tidak berjalan maksimal. Hal ini disampaikan
pada acara debat kandidat Capres-Cawapres BEMU yang diselenggarakan oleh KPU di
Aula Student Center (SC), Jumat (30/4).
Acara yang dijadwalkan pukul 14.00
WIB mundur karena keterlambatan para Capres-Cawapres yang datang, para fraksi
partai dan para pendukungnya. Namun
mereka tetap antusias dalam acara debat kandidat tersebut. Teriakan dan yel-yel bersahutan memenuhi seisi
ruangan dari setiap pendukung partai.
Jajang Kurnia, Capres Partai Progressive
mengatakan, SG yang diadopsi hampir 11 tahun berjalan tidak maksimal karena
banyak sekali golongan-golongan yang mempunyai kepentingan dalam agenda
kekuasaannya. “Jauhkanlah kepentingan-kepentingan golongan, mari kita
maksimalkan pembangunan dan kesadaran kolektif untuk memaksimalkan SG,”
serunya.
Sedangkan Capres PIM, Gada Mughista
menambahkan, “Mari kita benahi SG yang baik, bersih, dan jauh dari korupsi.”
Capres lainnya dari PARMA, Muhammad Fadly juga mengatakan bahwa tidak
berjalannya SG karena kurangnya kerja sama antar lembaga kampus. “Jika kita
sudah membangun kebersamaan semuanya akan gampang, segampang membalikan telapak
tangan,” ujarnya.
Alan Pamungkas, Capres Partai
Boenga, melihat SG sekarang sangat memprihatinkan. “SG sekarang diibaratkan
mati segan hidup pun nggak mau,”
ujarnya lirih.
Alan juga mengkritik pemerintahan
BEMU sekarang yang menurutnya tidak pernah membuka kantornya untuk diskusi
mahasiswa. “Saya akan membuka kantor BEMU untuk umum demi pendidikan politik
seluruh mahasiswa,” ucapnya.
0 komentar:
Posting Komentar