Pekan lalu saya sempat bertemu teman yang sedang mengalami gundah gulana. Sebut saja namanya, Ade, dia lulusan perguruan tinggi swasta di wilayah jakarta selatan. Dia mengaku bingung dengan kondisi pemerintah saat ini. "Sebenarnya fokus Pemerintah saat ini itu apa? kok situasinya kian memprihatinkan," kata dia dengan tubuh lemas.
"Saya itu sebenarnya orang yang sangat mendukung program Pemerintah". Dukungan itu, kata dia, juga bukan asal dukung karena dukungannya tidak disebabkan faktor pencitraan. "Saya mendukung karena saya punya alasan yang kuat untuk mendukung Pemerintah".
Dia menilai beberapa program pemerintah saat ini, sebenarnya sudah sangat bagus bagi fondasi perekonomian. Sebut saja program pembangunan infrastruktur seperti jalan tol, pelabuhan, dan waduk yang sudah mulai dikerjakan itu dia yakin setidaknya bisa sedikit mengatasi persoalan ekonomi yang selama ini terkesan mandek.
"Namun, akhir-akhir ini, ada persoalan yang begitu mengganggu pikiran saya". Beberapa teman tiba-tiba banyak yang jadi pengangguran. Alasannya, perusahaan tempat mereka bekerja gulung tikar akibat sulitnya kondisi perekonomian.
"Yang buat saya kecewa kok sikap Pemerintah seakan seperti tidak ada masalah," keluh dia. Padahal, kondisi masyarakat yang mengalami pemutusan hubungan kerja itu tidak sedikit baik yang melibatkan perusahaan skala besar maupun kecil.
"Ini ada apa dengan Pemerintah. Apa perlu tambahan program blusukan biar bisa merasakan apa yang masyarakat rasakan," tegas dia.
0 komentar:
Posting Komentar