Ads 468x60px

Pages

Subscribe:

Labels

Selasa, 15 Maret 2016

Penerbitan Obligasi Korporasi Diprediksi Ramai

JAKARTA- Kondisi perekonomian domestik yang terus menunjukan perbaikan diperkirakan akan menjadi katalis positif bagi emiten untuk menerbitkan obligasi korporasi pada tahun ini.

Wahyu Trenggono, Direktur Indonesia Bond Pricing Agency, mengungkapkan dengan semakin membaiknya kondisi perekonomian membuat cost of fund penerbitan obligasi lebih murah sehingga menambah daya tarik emiten untuk menerbitkan obligasi.

Wahyu mencatat sepanjang 2015 lalu ada 39 emiten yang menerbitkan 117 seri obligasi korporasi dengan total nilai Rp 62 triliun. Dan untuk tahun ini jumlah obligasi korporasi yang akan jatuh tempo sekitar Rp 40 triliun.



Dari jumlah obligasi korporasi yang akan jatuh tempo tersebut, menurut Wahyu sekitar 25%-30% akan dilakukan refinancing sehingga tentu akan menambah penerbitan obligasi korporasi pada tahun ini. "Itu baru dari refinancing, belum lagi dari emiten yang memang ingin menerbitkan obligasi untuk modalnya. Nah kita berharap ada perbaikan," ujar dia (1/3).

Wahyu memperkirakan emiten yang akan banyak menerbitkan obligasi pada tahun ini adalah emiten yang bergerak di sektor infrastruktur dan properti karena pertumbuhannya saat ini memang sedang bagus. Apalagi dengan tingkat suku bunga yang diperkirakan akan turun tentunya semakin mendorong sektor properti untuk menerbitkan obligasi.

Menurut Wahyu saat ini emiten yang menerbitkan obligasi memang masih didominasi oleh sektor perbankan dan keuangan yang menyumbang 60% dari total penerbitan obligasi setiap tahunnya. "Diharapkan sektor infrastruktur dan propeti bisa menjadi pendorong hingga menjadi sektor kedua dengan penerbitan paling banyak," ujar dia.

Wahyu menilai investor yang potensial untuk menyerap obligasi korporasi adalah reksa dana. Pasalnya jika reka dana mau menyerap obligasi korporasi tentunya akan semakin meminimalisir kepemilikan asing yang juga ingin masuk di obligasi korporasi yang menawarkan bunga yang menarik.

"Investor domestik perlu didorong untuk masuk ke obligasi korporasi yaitu dengan melalui reksa dana. Biasanya bunga obligasi korporasi 2%-3% di atas obligasi pemerintah," kata dia.

Berdasarkan data IBPA, pada perdagangan hari ini indeks obligasi korporasi menguat 0,0338 poin atau 0,02% ke level 203,4521 lebih tinggi dari kenaikan indeks obligasi pemerintah yang hanya menguat 0,0059 poin atau 0,00% ke level 187,6218.

0 komentar:

Posting Komentar