Ads 468x60px

Pages

Subscribe:

Labels

Senin, 15 Maret 2021

Jokowi's not Interest In Third Term

Today, I woke up late. At 9 PM just woke up. As usual, i made a coffe and read news in media.

I am interested in reading the news that Jokowi is reportedly not interested in running for the third term.

“I am not interested in becoming President for a third term. The constitution mandates two terms. That must be maintained together,”  said Jokowi.


Anton Medan Passed Away

Today, several media reporting that Ramdhan Effendi aka Anton Medan has passed away. 

Who is Anton?

Born in Medan, October 1957, Anton known as a strict preacher. He converted to Islam in 1992 In Soeharto Regime and founded a mosque in bogor. Before he convert to Islam, Anton is a former robber and gambling tycoon.

In 1998 Anton Medan was used as a scapegoat for the organization of mass riots in Jakarta after which a statement was quietly dropped. The riot, which was originally a student protest against Indonesian President Suharto, turned into anti-Chinese demonstrations in the capital, Jakarta. 

Anton Medan Chinese descent, but he went outside and joined the rebellion to prove that he was loyal to the people, but he became a target. In the political turmoil in 1998, it was also reported that Prabowo of Subianto, Suhartos son-in-law and commander of Kopassus, the Indonesian special forces, recruited and manipulated Anton Medan to accomplices of the militants. 

During the investigation of riot 1998, Anton Medan denied the accusation that he took an active part behind the scenes, though he admitted that he was in the middle of the crowd. However, he refused to testify if the national Commission on human rights exonerated him.


Mahalnya Biaya Masuk TK

Teman saya cerita kalau anaknya baru saja masuk TK. Dia ingin anaknya dapat pendidikan yang terbaik sejak usia kanak kanak. Dia pilihlah satu TK favorit di sekitar rumahnya. 

"Berapa sekarang biaya masuk TK bro?" Tanya saya.

"Lumayan lah. Bisa bikin gue kudu mengencangkan ikat pinggang," Jawab dia sambil tertawa.

"Berapa spp per bulannya, 500.000?"

"Lebih bro. Spp per bulan 1.100.000"

"Kalau uang pangkal masuknya berapa bro?" Kembali saya bertanya penasaran.

"Untungnya biaya uang pangkalnya sejak belum lahir gue sudah nabung di tapenas. Jadi ya ngga terlalu berat," ungkapnya.

"Uang pangkalnya 16 juta. Makanya gue juga pengin bikin tapenas lagi buat nanti masuk SD dia," ujar teman saya. 

Saya mendengar nominal 16 juta sudah tidak terlalu kaget. Karena nominal itu jauh lebih rendah di banding sekolah TK unggulan di ibukota. 

Cuma saya jadi berpikir aja. Di republik ini untuk mencari pendidikan yang bagus itu ongkosnya tidak murah. Bagi saya yang cuma pekerja kantoran, kudu benar benar menabung demi mendapatkan pendidikan yang terbaik buat anak saya nanti. Paling tidak ide tapenas teman saya bisa saya adopsi. Meski konsekuensinya makan lauk tahu tempe dan selingan daging semingu sekali. Hehe....

Cerita Teman yang Kena Tipu

 Habis mengunjungi kuningan, saya dan teman saya pengin main ke kantor CSIS di tanah abang. Kantornya cukup besar. Letaknya di dalam gedung Pakarti Center. CSIS ini punya sejarah panjang di Indonesia dan termasuk salah satu lembaga Think Tank terbaik di republik ini. Di dalam kantor CSIS ada dua patung yang menarik bagi saya. Patung ini hanya menampilkan seperempat badan. Hanya dari kepala sampai pundak. "Ini patung siapa pak?" tanya saya penasaran ke penjaga kantor Pakarti.

"Oh, ini patung Pak Ali Moertopo dan Soedjono Hoemardani."

Ali Moertopo ini tokoh orde baru yang sangat disegani. Dia bapak intelejen di republik ini. Perannya terbilang sangat besar bagi orde baru sehingga bisa berkuasa selama tiga dekade. Kalau Soedjono dulu juga dikenal orang dekat Pak Harto. Pak Soedjono ini jenderal yang jadi asisten pak Harto di bidang Ekonomi dan Perdagangan. Pak Soedjono ini juga merupakan mertua dari tokoh betawi Fauzi Bowo, mantan Gubernur DKI yang dikalahkan Jokowi-Ahok.

"Wah, pantas saja CSIS begitu hebat dulunya sebagai lembaga think tank. Ternyata ada bapak intelejen dan Jendral hebat seperti Pak Soedjono di belakangnya," batin saya.

Setelah saya kagum sama dua patung tokoh hebat itu. Teman saya tiba tiba bercerita kalau ada teman kantor kita yang kena musibah. Musibah itu penipuan lewat WA. Modusnya begini: 

Si penipu kirim ke WA soal bantuan sosial tunai. Di sana ada link dan narasi yang mengatakan "Mereka yang bekerja antara tahun 2000 dan 2021 berhak menerima bantuan sosial finansial sebesar Rp 3.550.000."

Teman saya mungkin lagi lengah mengira itu benar dari BPJS Ketenagakerjaan. Karena di kantor saya dia yang memang mengurus soal BPJS kantor. Habis dia klik link pesan WA tadi. Tiba tiba kartu kreditnya kena bobol. Nominalnya cukup besar. Dan saat ini teman saya ini sedang mengurus masalah tersebut. Saya berdoa semoga urusanya cepat beres ya. 

Dan ini bisa jadi pelajaran bagi kita untuk jangan sekali kali mengklik pesan tautan atau link dari WA. Entah itu link hadiah atau semacamnya. Karena rata rata modus penipuannya ya seperti itu. Kalau kita klik, siap siap data pribadi kita nanti dicuri mereka. 

 


Kuningan, Kereta Cepat dan LRT

 Pagi ini saya berangkat kerja agak siangan ke kuningan. Saya berkunjung ke kantor di samping RS MMC. Gedung yang saya datangi gedung baru. Pengembangnya Hutama Karya Realtindo. Saya baru tahu Hutama Karya ternyata punya anak usaha pengembang properti. Selama ini taunya bidang usaha Hutama Karya cuma kontraktor dan jalan tol. Proyek propertinya juga cukup besar di kuningan ini. Tinggi gedungnya lebih dari 20 lantai. 

Ngomong-ngomong soal jalan di kuningan. Hari ini saya lihat jalannya cukup lengang. Tidak macet seperti biasanya. Padahal ini hari senin. Biasanya di hari senin, meski bukan jam sibuk tapi jalanan lumayan padat. Apakah karena kendaraan yang mau lewat kuningan masih terjebak di jalan tol? Kawan saya yang lagi di tol menuju Jakarta terjebak macet. Kata dia sih karena ada uji coba kendaraan yang akan mengangkut kereta cepat dari pelabuhan ke Walini Bandung. 

"Wah, ini berita gembira dong. Karena kereta cepat akan segera beroperasi?"  Tanya saya. Teman saya bilang kalau untuk beroperasinya sepertinya masih lama. Karena rumah dia yang tidak jauh dari lokasi rel kereta cepat, sampai saat dia belum melihat dipasang relnya. Yang baru ada tiang pancang untuk rel kereta cepat. Kemungkinan, kata teman saya, kereta cepat bisa beroperasi paling cepat dua tahun lagi. "Ya, tidak apa apa lah. Paling tidak kan ada progres pengerjaan tiap harinya. Yang penting jangan sampai mangkrak saja," kata saya. 

"Yang harusnya sudah beroperasi itu LRT. Itu sudah terpasang semua rel nya. Kereta LRT nya juga sudah ada. Kalau lu jalan lewat tol Jagorawai. Itu kereta LRT kelihatan persis di samping tol," begitu kata teman saya. 












Minggu, 14 Maret 2021

Mulai Mencatat Aktivitas Sehari-hari

 Seiring bertambahnya usia, saya merasa ada yang salah dengan daya ingatku. Saya gampang sekali lupa. Baru satu minggu mengerjakan sesuatu. Kalau seseorang teman tanya aktivitas yang satu minggu lalu saya kerjakan. Saya balik bertanya: "Yang mana ya". Maka mulai kini setidaknya lewat blog ini, saya ingin merekam apa yang telah saya kerjakan setiap hari. 

Paling tidak catatan ini nantinya bisa jadi jawaban kalau suatu waktu ada teman yang tanya soal peristiwa masa lalu. Saya bisa buka catatan di blog ini dan tidak lagi bertanya "Yang mana? Kapan ya?"

Anies-AHY Capres-Cawapres 2024?

 Hari ini, media memberitakan AHY dan Jusuf Kalla mengadakan pertemuan membahas soal politik dan dualisme partai demokrat. 

Pertemuan ini saya kira menarik. Dua belah pihak masing masing sedang direpotkan oleh urusan yang cukup pelik. Keluarga JK saat ini lagi digoyang soal masalah Bank Bukopin dan AHY sendiri soal dualisme kepengurusan.

Terlepas dari hal itu, saya kira pertemuan ini  akan memulai babak baru kemungkinan koalisi Cikeas dan Jusuf Kalla. Jusuf Kalla ingin Anies Maju sebagai Capres. AHY mungkin akan menjadi wakilnya.

Tapi apakah kedua orang ini cukup kuat untuk maju di 2024? Kita lihat saja nanti. Yang jelas, kemungkinan Anies untuk jadi Capres akan menghadapi cobaan berat. RUU pemilu sudah dicabut dari prolegnas. Ini artinya Anies tidak bisa maju lagi menjadi gubernur dan dia kehilangan panggung lagi untuk mencalonlan diri sebagai Capres.

Karena Pilgub Jakarta baru digelar setelah pilpres 2024. Dan Anies nganggur dua tahun tanpa jabatan politik. Ini cukup sulit bagi orang yang tidak disorot kamera. Kecuali Anies punya kegiatan yang bisa nambah citra positif dia. Dan ini saya kira yang perlu dilakukan Tim Anies ke depan. Bagaimana caranya dirinya tetap disorot oleh media. 

Di sisi lain, koalisi ini juga bisa terwujud kalau Demokratnya AHY yang dimenangkan oleh pengadilan. Kalau tidak; sudah tentu Wassalam. Dan makanya mereka berdua hari ini bertemu. Saya kira agenda terbesarnya bagaimana Demokratnya AHY bisa memenangkan pertarungan dengan Moeldoko. Karena jika AHY menang lawan Moeldoko, jadi jalan bagi Anies dan AHY di 2024....